hari pertama
Aku melepaskan sedikit duri yang
sedang menempel di telapak kaki bahkan hatiku. Aku ingin bercerita tentang
seseorang yang special dan pertama dalam alur hidupku karena ketahanannya yang
begitu luar biasa.
Aku mengenalnya dulu sewaktu aku
SMP, aku melihatnya sebagai sosok yang menyebalkan, cuek, dan juga sombong. Tak
pernah menunjukkan senyum. Aku tak peduli dan menganggapnya tak pernah ada. Memang
menurutku ia tidak penting karena aku juga tidak mengenalnya jadi bukan hal
yang penting bagiku. Waktu itu dikelas VII aku diminta mewakili sekollah untuk
mengikuti olimpiade sains di kotaku, seingatku harusnya siswa kela VIII yang
maju namun entah kenapa aku diikutkan tanpa diberi bimbingan. Dan ternyata aku
bertemu lagi dengannya, jadi yang dikirim ada 4 orang dan dia salah satunya
tapi kita tidak berangkat bersama karena dia berangkat dari rumah neneknya yang
memang dekat dengan lokasi olimpiade. Aku tidak terlalu mengingat karena kita
tidak berinteraksi apapun.
Biasanya sewaktu istirahat aku
menghabiskan waktuku di perpustakaan sekolah karena disana banyak sekali novel
dan aku suka itu. Sampai suatu hari makhluk itu tiba-tiba masuk ke perpus entah
dia kesambet setan apa, padahal ia tak pernah masuk perpus bahkan kartu perpus
pun ia tak punya.
Dia bertanya padaku apa ia bisa
meminjam sebuah buku? Lalu aku bilang jika ingin meminjam harus membuat kartu
perpus terlebih dahulu dengan syarat-syarat (ku sebutkan apa saja). Lalu ia
keluar begitu saj dan esokny akembali membawa persyaratan.sambil aku memproses
pendaftarannya aku bilang ke mami (penjaga perpus), kok ada orang sedingin itu
sombong bnaget eh ternya ia ada didepanku dan berdeham. Untung saja aku sudah
selesai memproses pendaftarannya dan berpura-pura aku tidak membicarakan apapun,
meski sebenarnya aku malu sekali.
Sepertinya ia juga teralih, dan
dia memberikan sebuah buku untuk dipinjam. Judulnya “40 hari bersama Allah). dan tercatat itu komunikasi pertama
Comments
Post a Comment