Jaman ini jaman edan penuh kabut
Kalau dalam cerita Percy Jackson
manusia fana tidak bisa melihat kejadian sesungguhnya terkait moster, dewa,
maupun para demigod dikarenakan adanya kabut yang menyelubungi, adapun manusia
fana yang dapat melihat menembus kabut jumlahnya sangat sedikit. Tujuan adanya
kabut ini agar manusia fana tetap aman dan dunia mereka tetap terpisah berjalan
beriringan.
Dunia ini pun sepertinya sedang
diselubungi kabut, bedanya adalah kabut ini yang menciptakan adalah para
penguasa agar tak terlihat kepentingan yang diinginkan dan agar dunia berjalan
seperti apa yang diinginkan para penguasa. Bedanya dengan kabut didunia percy
adalah kabut yang ini tak melindungi manusia namun untuk mengelabui manusia.
Di negeriku ini semua serba
terbalik, yang baik disebut naif yang karena terlalu baik. Seolah kebaikan
adalah hal yang imposible dilakukan. Gak mungkin ada manusia yang baik terus
menginginkan kebaikan tanpa ada udang dibalik batu, iitulah mayoritas pemikiran
manusia dinegeriku. Sepakat sih kalau dikatakan tak ada manusia yang bersih
100% dari dosa, namun aku juga masih sepakat ada banyak manusia yang berusaha
meminimalisir untuk berbuat buruk. Tenang ini bukan berdasarkan teori atau
angan-angan belaka sebab aku bertemu orang-orang yang berusaha sedemikian rupa
untuk meminimalisir berperilaku buruk bahkan mereka berlomba-lomba untuk
melakukan kebaikan.
Sehari ini aku melihat berita di
tv, lucu sekali rasanya karena sebagian berita yang ditayangkan tuh kurang up
to date menurutku. Isinya pada mengenai teror, mengenai seornag petugas bandara
yang sudah memaafkan pelaku penamparan, penggusuran yang arganya tak mengalami
keberatan, dll. Bukannya aku menyukai huru hara hanya saja aku menginginkan
melihat keadaan Indonesia sebenarnya yang tertayang di TV.
Beberapa waktu lalu saat TV
berlomba-lomba untuk menayangkan teror bom, ternyata pada hari itu juga sedang
berlangsung persetujuan Presiden Jokowi memperpanjang kontrak freeport hingga
2041.
Hari ini saat di grup wa ku sibuk
untuk menunjukkan kejadian pembacokan kepada salah satu pakar IT yang ia adalah
pakar yang menyatakan bahwa video mesum tentang Habib Rizieq adalah rekayasa
dan di TV disebutnya sebagai penganiyayaan kepada seorang pakar IT tanpa
ditunjukkan lagi fakta lain tentang pembelaannya kepada Habieb Rizieq.
Entah sudah berapa lama media TV
tak menyajikan keadaan Indonesia yang sebenarnya. Rasanya bosan sekali melihat
pemberitaan yang seputar itu-itu saja yakni teror melulu tetapi kenaikan biaya
listrik, BBM, seolah tak jadi persoalan yang krusial.
Bahkan percaya atau tidak di
media TV tak menampilkan prestasi dari anak negeri, yang ditampilkan hanyalah
kelancaran seorang anak berbicara ngawur tanpa esensi lalu dianggap sebagai
prestasi. Padahal Indonesia ini memiliki banyak sekali muda mudi beride
cemerlang memiliki daya saing tingkat Internasional bukan hanya pada bidang
akademik namun juga non akademik.
Jika dikatakan bahwa dirimu
adalah apa yang kamu lihat, apa yang kamu baca, dan apa yang kamu dengar maka
pertanyaan sebenarnya generasi/ masyarakat seperti apakah yang ingin dibentuk
oleh media TV???
Dinegara ini pemuda kritis akan
dibabat habis, orang baik akan dianggap naif, orang sholih akan disebut sebagai
fanatik teroris, orang memberitakan kebenaran akan segera berakhir darah berkucuran,
orang berkata jujur akan segera dikubur. Semua orang yang menentang penguasa
dinegeri ini adalah para samsak yang menanti tuk segera digunakan. Begitulah.
Namun dibalik itu semua aku masih
emmiliki harapan akan Indonesia yang cerah Indonesia emas jika kita memiliki
tujuan yang sama untuk kebaikan bersama.
Tolak ukur kebenaran bukanlah
otak manusia melainkan apa yang menjadi dasar hidup manusia itu sendiri.
Comments
Post a Comment