Menikah

Desember, 28 2021

Dua puluh hari kehidupan membersamai manusia lain yang insyaAllah menjadi teman sehidup sesurga. Ada banyak hal pertama dalam perjalanan hidupku, pertma mencoba melihat wajah seseorang dengan intens, pertama membuka diri, pertama mengurus surat surat terkait pernikahan, pertama digenggam tangan seseorang, pertama memakai baju pengantin, pertama memiliki keluarga baru, bertemu banyak orang untuk pertama kali dan banyak hal pertama lain yang ingin kubagi beberapa bersama kalian.

Pada tulisan kali ini aku ingin berbagi seputar proses mengurus pernikahan. Ummi Masbihah pernah bilang bahwa menikah itu bukan hanya tentang pesta, melati dna juga tawa tapi ada konsekuensi besar yang akan dijalani, ada fase hidup baru yang akan ditapaki dan bagaimana membangun cinta untuk ibadah sepanjang hayat. Intinya menikah itu berarti secara sadar mau mengemban amanah baru menjadi seorang istri menantu, ipar dan insyaAllah ibu. 

Minggu, 24 Oktober 2021 tanggal pernikahan ditentukan dan jatuh pada Rabu, 8 Desember 2021. Kabar mengejutkan sekaligus melegakan karena tidak terlalu jauh dari hari khitbah, setidaknya kami berharap agar kami saling terjaga dan semoga Allah suka dengan proses yang kami jalani untuk membangun Baiti Jannati. 

Maka yang pertama kami lakukan adalah mencari tahu persyaratan untuk menikah, memperbanyak bacaan terkait pernikahan, berdiskusi dengan beberapa orang sambil mempersiapkan hari H. Untuk perkara dapur, ibu langsung berkoordinasi dengan sanak saudara dan tetangga sedangkan aku hanya mengurusi perihal make up, baju, suvenir dan fotografer saja. 

Terkait persyaratan pernikahan, aku menghubungi perangkat desa begitu juga dengan Mas Calon Suami (yang sekarang sudah berpredikat suami) terlebih untuk Masnya perlu mengurus pindah nikah karena kami berasal dari daerah yang berbeda. 

Kami (Aku dan Mas) menyusun timeline untuk persiapan pernikahan kami

1. Mencari tahu persyaratan administratif pernikahan

2. Mengurus segala administrasi tingkat desa

3. Go to KUA 3 November 2021 (kami satu kecamatan jadi tidak perlu urus samapai kecamatan)

4. Siapkan raga, hati, pikir dan jiwa untuk pernikahan

Tips: Siapkan foto lebih dari yang diminta karena nanti disepanjang perjalanan pasti butuh foto ukuran 2x3, 3x4 dan 4x6

Persiapkan berkas dengan matang dan rapi dan kalau bisa urus sendiri baiknya urus sendiri. Untuk menikah di KUA maka tak ada biaya administrasi sedang untuk akad di luar KUA ada biaya administrasi Rp. 600.000. 

Menikah itu ibadah terpanjang, maka butuh persiapan yang matang buan pda pestanya tapi lebih pada kita mempersiapkankematangan diri agar setidaknya ketika kita membersamai manusia lain, kita sudah dalam kondisi selesai dengan diri sendiri.

Caranya?

Perbanyak belajar dan jangan lupa ngobrol dengan calon pasangan terkait hhal-hal yang prinsipil dan pandangan ke depan. 

Beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan bahan diskusi:

1. Apakah diijinkan untuk bekerja setelah menikah

2. Rencana 5 tahun ke depan

3. Jika nanti dalam perjalanan ada perselisihan atau bertengkar, apa yang akan dilakukan

4. Tentang tempat tinggal

5. Soal anak 

Comments

Populer Post

Sinopsis novel Akatsuki

Proses Osmosis pada Kentang

Bunga dan Kumbang