Tarikh Tasyri' part 1
بسم
الله الرحمب الر حيم
Filosofi
lampu minyak:
kita hidup bukan hanya untuk diri kita sedndiri melainkan juga untuk orang
lain, namun akan ada masanyadimana minyak akan habis jika terus menerus
digunakan untuk menerangi dan untuk itu perlu diisi ulang agar dapat terus
menerangi. Bagaimana cara manusia mengisi ulang diri? Yakni dengan ilmu
What
the meaning?
Hidup kita
bukan hanya untuk diri kita sendiri namun ada hak orang lain atas diri kita so
kita harus terus menyebar manfaat J
Agar hidup kita dapat
bermanfaat sehingga menimbulkan hidup yang bermakna, ada 3 kunci utama yakni:
1.
اسكنة مع اللهAssakinatu ma’allah = Tenang bersama Allah
Apa
yang ahrus kita lakukan agar tenang bersama Allah?
v Kuncinya
ada pada kesesuaian (muwafaqah) hidup kita pada semua kehendak Allah. Jdi kita
harus yakin bahwasanya segala sesuatu itu terjadi atas kehendak Allah.
Contoh: Ada teman yang
menyinggung/ menyakiti kita. Bagaimana sikap kita?
A. Sebal
B. Tidak
Sebal
Jika kita merasa sebal
berarti kita tidak sedang muwafaqah kepada Allah sebab jika kita bermuwafaqah
maka kita akan beranggapan itu adalah kehendak allah bias jadi Allah
mempertemukan kita dengan dia sebagai pengingat dan menunjukkan kepada kita
bahwa perilaku yang seperti itu tidka baik, jika kita berfikiran demikian maka
yang timbul bukanlah rasa sebal melainkan sebagai peluang untuk kita senantiasa
bersabar dan memaafkan.
2.
اسعا د ه مع ا لنا سAssa’aadahu ma’annas = Bahagia bersama orang lain
Pernahkah
kita menganggap orang lain itu menyebalkan? Atau sebagai penyebab timbulnya
masalah bagi diri kita? Membuat kita marah? Kecewa? Sakit hati?
Sering
kan?
Lalu
mengapa hal itu bisa terjadi?
ü Karena
kita menganggap dan memandang orang lain sebagai orang lain.
Oleh
karena itu kunci agar kita dapat bahagia bersama orang lain ada pada penerimaan
(mufaqah) kita terhadap orang yang berbeda dengan kita. Intinya adalah kita
menghargai dan tidak merasa paling benar sendiri. Ingatlah
bahkan imam mazhab itu memiliki perbedaan namun mereka saling menghormati dan
tidak saling menyalahkan.
3.
اصلح مع اليDamai bersama diri sendiri
Keikhlasan
dalam memandang diri sendiri yang masih perlu banyak belajar dan berbenah diri.
Dalam hal ini kuncinya ada pada tidak merasa paling (baik, benar, intar, dkk)
(wifaqah).
Saat
kita melihat orang lain berbeda dan kita merasa bahwa dia salah, aka nada
efeknya dalam diri kita akan menjadi tidak tenang karena menganggap ia salah
dan kita benar, akan lebih baik jika kita tetap berpositif thinking sehingga
tidak merasa paling benar sendiri.
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
Nah kita butuh ilmu untuk
membuat hidup kita lebih bermakna. Salah satu ilmu yang kita butuhkan adalah
ilmu fiqh yang salah satu cabangnya
adalah tarikh tasyri’.
Tarikh: Ilmu yang mempelajari tanggal yang terjadi dimasa lalu

Tarikh Tasyri’: Sejarah perundang-undangan islam
Tujuan
mempelajari tarikh tasyri’ adalah agar dapat memahami dengan baik sejarah perkembangan hokum
islam sejak jaman nabi hingga sekarang beserta fuqoha dan metode istinbat hukum
yang mereka gunakan.
Sumber
Hukum à Al
Qur’an dan Sunnah
Namun kita tidak bisa
langsung menggunakan apa yang ada dalam al qur’an dan sunnah, kita butuh
bantuan ulama untuk memahaminya sebab keterbatasan ilmu yang kita miliki.
#kisah
Ada dua orang sahabat yang
sedang melakukan perjalanan, di tengah perjalanan masuk waktu dzuhur namun
mereka tidak dapat menemukan air sehingga mereka memutuskan untuk bertayamum.
Lalu melanjutkan perjalanan, masih di dalam waktu dzuhur mereka menemukan air
lalu ada sebuah pertanyaan, “bagaimana shalatnya diulang atau tidak?”
A:
diulang, karena kan tadi bertayamum sebab tidak dapat air namun sekarang mereka
telah menemukan air dan masih dalam waktu shalat dzuhur
B:
Tidak, karena kan tadi bertayamum sebab tidak ada air, jadi shalatnya tadi
sudah sah jadi tidak perlu diulang
Setelah sampai di Madinah
kedua sahabat tersebut lalu menemui Rasulullah dan menceritakan perihal yang
mereka alamai dan rasulullah pun menjawab
A:
Mendapatkan 2 pahala kebaikan
B:
Menjalankan sunnah
Kesimpulan:
dari kisah di atas dapat disimpulakn bahwa untuk melakukan sesuatu kita
membutuhkan ilmu
Comments
Post a Comment