Nikah Dini Serius Nih?????

pernikahan dini? aku punya banyak sudut pandang untuk hal ini tetapi aku merasa adalah pemikiran berani namun juga egois tinggi. apa lagi pernikahan terjadi diatas ketidak mapanan dan belum lulus dalam artian masih dalam tanggungan orang tua. hmmm gak bisa deh membayangkan jika anak yang di besarkan susah payah belum lulus namun sudah mengambil keputusan untuk menikah. betapa sedih orang tua padahal selama sekolah kita banyak melakukan kegiatan yang menuntut kita untuk tidak berlama-lama berdiam diri. lalu saat kita berada ditengah-tengah perjalanan mencapai kata lulus tiba-tiba saja kita menikah. entahlah memang pernikahan itu adalah hal yang baik namun harus juga dilihat situasinya. karena saat kamu menikah berarti kamu sudah siap untuk menambah peran dan disini kamu juga harus melihat lingkungan karena bagaimanapun lingkungan juga tempatmu berkonstribusi. jadi sebelum memilih mengambil tanggung jawab harusnya kau berfikir. maaf mungkin aku terlalu menggunakan asumsi dan opini disini namun inilah sudut pandangku atas pernikahan dini. bukannnya aku menolak adanya pernikahan dini, karena tentu aku merasa bangga saat ada yang berani menikah di usia muda untuk menjaga diri. namun yang aku tidak sepakat adalah saat pernikahan hanya dijadikan tameng untuk masalah yang tak bisa dihadapi (Bukan MBA loh ya).
banyak orang yang menikah muda disekelilingku dan diantara mereka ada yang patut ditiru ada pula yang patut untuk dijadikan pembelajaran saja. menikah muda its ok but your attitude after married its the problem. harusnya sebelum menikah anda mempertimbangkan banyak hal. sudah mapankah anda? sudah bisakan anda menghidupi hidup pasangan anda secara mandiri? lalu lihat juga saudara anda, apakah mereka masih membutuhkan anda dan memerlukan anda sepenuhnya. jangan hanya karena ego anda hingga keluarga menjadi no dua saat keluarga berada di tingkat kritis, ya kalau anda sudah menikah ya saya tahu anda punya prioritas mangkanya pikir dulu bagaimana bagusnya. kalau saran saya lebih baik anda berkonstribusi pada keluarga terlebih dahulu. lalu lihatlah tugas-tugas anda. apakah bijak meninggalkan banyak tugas dan alasan anda prioritas keluarga? oke tentu boleh dan sangat sah jika keluarga menjadi alasan tapi anda juga tidak boleh terus menerus mengesampingkan tugas anda. jika memang tidak mampu kenapa harus menerima job? disinilah masalahnya. maksud saya seperti ini jika ada tugas yang melibatkan orang lain janganlah sering-sering menggunakan alasan tidak bisa hadir untuk mengurus keluarga, ini menimbulkan sakita pada partner anda. jadi jika anda ingin menikah muda pastikan anda membuat komitmen untuk mampu menerima tanggung jawab baru dan peran baru. Semangat!!!!

Comments

Populer Post

Sinopsis novel Akatsuki

Proses Osmosis pada Kentang

Bunga dan Kumbang