Aku ingin menjadi bidadari

Tadi berkumpul bersama teman-teman alumni TLA 2013 (The Leader Academy) , ketemu teman-teman lama yang benar-benar udah lama gak ngobrol. dulu aku aktif di Relsos BEM KM tapi karna suatu hal aku harus kembali ke fakultas, lumayan agak membingungkan sih karna aku berjalan di univ dan baru mendapat panggilan kembali dan aku memilih kembali. jadi aku lama gak ikut kerja bareng teman-teman. Seorang teman yang dulu dekat denganku karna kita sering kerja bareng tiba-tiba bilang "Umi pasti gak mau salaman". ough kalimat itu membuatku ingin sekali berbicara dengannya lebih lanjut, dulu aku memang masih bersalaman, boncengan dkk. Tapi Allah mencintaiku dan Ia datangkan kesadaran padaku bahwa bersentuhan dengan non mukhrim itu tidak boleh. banyak kejadian yang mengajarkan padaku akan hal itu.
Teman aku tak tahu kuota nyawaku sampai umur berapa bisa jadi hanya tinggal beberapa hari atau malah beberapa menit lagi. aku ingin menjadi seorang bidadari, kau tahu orang yang baik pasti dijanjikan bersama bidadari. Bidadari yang tak pernah tersentuh, bidadari yang terjaga. Aku ingin sespesial itu, aku ingin suamiku kelak memiliki kebanggaan bersamaku, aku ingin seperti Fatimah Az Zahra ia begitu terlindungi bahkan hatinya sampai-sampai setan tak tahu tentang rasa cintanya pada Ali bin Abu Thalib. aku ingin menjadi wanita semulia Maryam tetap suci.
Apakah keinginanku berlebihan? Aku hanya ingin mempersiapkan diri menjadi seorang istri shalehah. Yang menjaga martabat suami juga keluarga karana bebas dari khalwat. mungkin bagimu tak masalah bersalaman toh tak ada rasa. tapi tahukah engkau teman, aku perempuan yang peka dan perasa aku mudah kagum, mungkin bagimu tak bermasalah, tapi bagiku adalah musibah.
Aku bukan wanita yang mudah memalingkan hati menghapus suka maupun cinta. oleh karena itu aku lebih memilih menjaga agaar aku tak risau akan perasaan yang sebenarnya tak perlu dirasa.

Comments

Populer Post

Sinopsis novel Akatsuki

Proses Osmosis pada Kentang

Bunga dan Kumbang