Lapis Lazuli
Judul: Lapis Lazuli
Karya: Fenny Wong
Penerbit: Dive Press
Isbn: 978 602 7723 06
1
Jumlah halaman: 360
hal
Tahun terbit: 2012
Novel karya Fenny Wong ini mengisahkan tentang
kisah cinta dalam sebuah pertikaian yang rumit juga tentng kasih sayang antara
kakak dengan adiknya yang begitu kuat meski harus merelakan dan tak mengerti
harus seperti apa, kisah ini bermula dari serangan Luraxia atas dengan hasil
kekalahan Gondvana sehingga harus menyerahkan upeti namun yang membuat raja
Gondvana geram adalah penambahan upeti yakni penyerahan Putri Nilam untuk
menjadi selir raja Luraxia dan hal ini juga menimbulkan dendam dalam diri
pangeran Aran adik putri Nilam. Setelah beberapa lama kerajaan Luraxia menjadi
lemah dengan terbaginya wilayah menjadi tiga, dan ini menimbulkan kesempatan
pembalasan dendam untuk Gondvana, dan pangeran Aran sangat ingn melakukan
penyerangan dan pertempuran namun ayahnya mengatakan bahwa pihak Luraxia
menginginkan perdamaian hingga mereka rela menyerahkan upeti kepada kerajaaan
Gondvana. Dan kerajaan Gondvana meminta harta yang peling berharga dari
pangeran Balvier yakni adik pangeran sendiri putri Lethia, pangeran lainnya
yakni Hugues dan Rauffe tahu bahwa pangeran Balvier tidak akan pernah
mengijinkan adiknya digunakan sebagi upeti oleh karenanya mereka menculik paksa
Lethia yang berujung pada kemarahan dan perpecahan Luraxia. Lethia menjadi
upeti untuk perdamaian dan ia diserahkan kepada Aran, namun tanpa disanhgka
kerumitan muncul yakni hadirnya cinta diantara mereka berdia. Disisi lain pangeran
Balvier berusaha menyeamatkan adiknya hingga timbul penyerangan yang
menyebabkan turunnya titah untuk membunuh Balvier juga Lethia. Saat itu
pangeran Aran menuju medan pertempuran karena serangan da Luraxia, tanpa ia
mengetahui bahwa nawa Lethia terancam oleh ayahnya sendiri, hingga ia mendapat
berita bahwa Lethia bunuh diri dan terbakar, hal ini membuat pangeran Aran
maupun pangeran Balvier terpukul berat. Peperangan berhasil menumpas ketiga
pangeran Luraxia yang membuat Gondvana menguasai seluruh wilayah namun pangeran
aran mengalami cedera karena ia terkena racun yang belum ditemukan obat untuk
menghilangkan racun itu sepenuhnya. Pangeran aran merasa sangat putus asa dan
menyerah untuk hidupnya karena berita kematian Lethia. Namun ternyata Lethia
masih hidup dan berada di sebuah desa terpencil, akhirnya Aran menemui Lethia
menawarkan cinta hanya cinta tanpa tahta juga harta.
Bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup
menyenangkan untuk ditelusuri dan alur cerita yang disuguhkan pun menarik meski
ada beberapa kata yang sulit dipahami sepeerti nama tokoh maupun nama daerah
yang dituliskan. Konflik yang ada di novel ini cenderung klasik namun kuat,
disini diperlihatkan kelembutan dan kekuatan dari seorang Lethia juga
menunjukkan bahwaada pemikiran cerdk tuk mencapai kebahagiaan tanpa menyakiti
siapapun.
Comments
Post a Comment