Touring Grahatama Pustaka & Masjid Mataram Kotagede part 1
Kebanyakan rencana hanya berakhir sebagai wacana kalau tidak segera dilaksanakan dan hanya sekedar ditunda. Dan seringkali sesuatu yang spontan, ada ide dan bersegera dilakukan maka kamu akan mendapat banyak hal disana.
Seperti halnya hari ini, mengunjungi kamar Vindy untuk berangkat sarapan bareng eh tercetus mencari tempat yang cozy untuk menikmati hari, planning ke Grahatama Pustaka kemudian lanjut mencari masjid yang cozy ada dua opsi ke Masjid Mataram atau Masjid eh apa ya kok lupa, pokonya jadinya ke Masjid Mataram.
Emang kalau membicarakan tentang tempat nayamn buat nongkrong, perpus adalah salah satu tempat yang gak boleh terlewat dari list apalagi kalau kamu di Yogyakarta, kamu harus banget deh mampir kesini karena cozy, enak banget, bahhkan kalau kamu mau sekedar buat istirahan aka sleeping beauty bisa banget disini hehehhe baca buku guys ke perpus bukan tidur (remainder myself).
Di Grahatama Vindi ngelanjutin buat naskah sedangkan aku bertemu kawan-kawan tercinta yakni buku heheheh, tapi lebih banyak tidurnya sih. Berasa kayak lagunya mbah surip aja bangun tidur tidur lagi bangun tidur tidur lagi sampai jam 11an karena kita pengen nyobain nobar diruang audio visual.
Sekilas nih ya info tentang Grahatama sumber: www.kolomedu.com
Selain itu,
lanjutnya, perpustakaan yang dibuka gratis untuk masyarakat itu juga memiliki
koleksi buku sebanyak 180.000 judul. Sementara itu, dengan luas gedung yang ada
diperkirakan perpustakaan tersebut akan mampu menampung sebanyak 2.000
pengunjung. Monika optimis, perpustakaan itu akan menjadi tempat belajar yang
menyenangkan, karena didukung dengan berbagai fasilitas seperti ruang belajar,
ruang audio visual, ruang digital, ruang bermain, ruang dongeng, ruang koleksi
anak, dan ruang musik serta bioskop 6 Dimensi. Monika mengklaim, keberadaan
bioskop 6 Dimensi akan menjadi salah satu fasilitas unggulan yang saat ini
masih langka dimiliki oleh lembaga perpustakaan di tempat lain.
Seperti halnya hari ini, mengunjungi kamar Vindy untuk berangkat sarapan bareng eh tercetus mencari tempat yang cozy untuk menikmati hari, planning ke Grahatama Pustaka kemudian lanjut mencari masjid yang cozy ada dua opsi ke Masjid Mataram atau Masjid eh apa ya kok lupa, pokonya jadinya ke Masjid Mataram.
Emang kalau membicarakan tentang tempat nayamn buat nongkrong, perpus adalah salah satu tempat yang gak boleh terlewat dari list apalagi kalau kamu di Yogyakarta, kamu harus banget deh mampir kesini karena cozy, enak banget, bahhkan kalau kamu mau sekedar buat istirahan aka sleeping beauty bisa banget disini hehehhe baca buku guys ke perpus bukan tidur (remainder myself).
Di Grahatama Vindi ngelanjutin buat naskah sedangkan aku bertemu kawan-kawan tercinta yakni buku heheheh, tapi lebih banyak tidurnya sih. Berasa kayak lagunya mbah surip aja bangun tidur tidur lagi bangun tidur tidur lagi sampai jam 11an karena kita pengen nyobain nobar diruang audio visual.
Sekilas nih ya info tentang Grahatama sumber: www.kolomedu.com
Gedung
perpustakaan ini dirancang untuk mengakomodir fungsi perpustakaan sebagai
institusi yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi bagi masyarakat luas.
Gedung
tersebut dibangun dengan empat menara menjulang yang mengandung makna empat
kesempurnaan orang Jawa, yaitu Prakoso, Wulung, Wangi, dan Agung. Perpustakaan
itu diharapkan mampu menjadi pintu gerbang bagi manusia dalam mencapai derajat
tertinggi melalui pengetahuan yang terkandung dalam berbagai koleksi
perpustakaan itu.
Home
Kebudayaan
Grahatama Pustaka, Gedung Perpustakaan Terbesar Di Indonesia.
Yogyakarta dengan segala keistimewaan alam dan budayanya, kini
kembali mencengangkan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Yogyakarta
sendiri. Karena sejak tanggal 21 Desember 2015 yang lalu Yogyakarta telah resmi
memiliki gedung perpustakaan terbesar di Indonesia yang diberi nama Grahatama
Pustaka , bahkan menurut beberapa sumber perpustaakan tersebut adalah yang
terbesar se-asia tenggara. Peresmian Perpustakaan terbesar ini dilakukan oleh Gubernur
Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X.
Sekilas
Tentang Grahatama Pustaka
Nama Grahatama
Pustaka mengandung arti tempat menyimpan swaka. Karena di Perpustakaan ini
terdapat berbagai koleksi buku yang masih baru hingga buku langka yang sudah
dicetak lagi, baik dalam bentuk buku maupun digital.
Gedung
perpustakaan ini dirancang untuk mengakomodir fungsi perpustakaan sebagai
institusi yang mampu memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi bagi masyarakat luas.
Gedung
tersebut dibangun dengan empat menara menjulang yang mengandung makna empat
kesempurnaan orang Jawa, yaitu Prakoso, Wulung, Wangi, dan Agung. Perpustakaan
itu diharapkan mampu menjadi pintu gerbang bagi manusia dalam mencapai derajat
tertinggi melalui pengetahuan yang terkandung dalam berbagai koleksi
perpustakaan itu.
Fasilitas
yang ada di Perpustakaan Grahatama Pustaka
Menurut Kepala
Bidang Pelayanan dan Pelestarian Perpustakaan BPAD DIY, Monika Nurastiani, perpustakaan
Grahatama Pustaka menjadi perpustakaan terbesar di Jawa Tengah dan DIY.
Memiliki kurang lebih 7.500 judul yang merupakan koleksi langka berupa naskah
kuno dan stablats. Namun, koleksi langka tersebut hanya bisa dibaca di tempat,
dan untuk sejumlah naskah kuno yang telah rapuh hingga kini terus
dilakukan upaya alih media menjadi bentuk digital sehingga tetap bisa diakses.
Grahatama
Pustaka merupakan perpustakaan umum, sehingga masyarakat umum bisa
mengaksesnya, mulai dari anak-anak usia balita sampai orangtua. Gedung
perpustakaan itu juga dibangun dengan menyediakan akses bagi para penyandang
disabilitas. Tahun 2016 nanti, kata Monika, pihaknya juga telah menyiapkan
sejumlah komputer bersuara bagi tuna netra, di samping beberapa koleksi buku
braille yang kini sudah bisa diakses.
Perpustakaan
yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 70 miliar ini berdiri di atas lahan
seluas 2,4 hektare. Perpustakaan ini memiliki tiga kantong
parkir outdoor dan satu tempat parkir basement, sehingga
pengunjung tidak perlu kebingungan untuk tidak kebagian lahan parkir.
Jumlah
koleksi dalam bentuk buku cetak sekitar 400 ribu buah dan buku digital 350
ribu, tetapi belum bisa diunggah karena sedang dalam proses untuk dibuat chip
digital. Perpustakaan ini dilengkapi dengan ruang bercerita anak-anak, bioskop,
ruang teater, ruang audio visual. Bagi kamu yang memiliki gangguan penglihatan dan membaca Braille maka kamu bisa datang keruangan Braille yang tentu bukunya ditulis dengan Braille.
Di
samping itu dilengkapi fasilitas tempat berjualan makanan. Perpustakaan
yang terbuka untuk umum ini, selain menyediakan fasilitas peminjaman juga akan
dilengkapi dengan akses free wifi yang cukup kencang bagi para pengunjungnya.
Apabila
dilihat dari fasilitas yang dibangun, perpustakaan Grahatama Pustaka merupakan
perpustakaan terbesar dan termegah dibandingkan dengan perpustakaan yang ada di
provinsi lain, dan koleksinya juga terlengkap.
Pihak Grahatama
Pustaka akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar para pelajar bisa
menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan secara gratis, untuk menyaksikan
film yang menjadi arsip dan koleksi BPAD DIY.
Di samping
pelajar, masyarakat umum juga bisa menggunakan fasilitas perpustakaan
daerah, misalnya menyaksikan film dokumenter, dan film tentang pendidikan.
Aktifitas Grahatama
Pena akan dimulai kembali pada Januari 2016 dengan jadwal buka pukul 08.00
WIB dan tutup pukul 22.00 WIB. Pengunjung perpustakaan ini akan dilayani oleh
sebanyak 30 tenaga kontrak.
Bagi pelajar
dan mahasiswa cukup dengan menunjukkan kartu tanda pelajar atau kartu tanda
mahasiswa untuk mendapatkan kartu perpustakaan. Sekitar 400.000 buku cetak dan
350.000 e-book siap memanjakan Anda, masyarakat Yogyakarta dan Anda
seluruh warga Indonesia yang hoby berkunjung ke perpustakaan untuk sekedar
membaca atau mencari referensi buku bacaan.
Nah tuh gimana aku gak betah di Grahatama kalau tempatnya begini enaknya. mending kalau lagi gabut janganlah nongkrong di mall atau kafe mending kesini aja.
Nah Film yang aku lihat di ruang audio Visual adalah tentang Malioboro jadi semacam profil Malioboro gitu miriplah sama film dokumenter. D ruang Audio Visual itu bisa dibilang mini theater sih ya menurutku soalnya ya begitu ruangannya macam bioskop tapi lebih kecil aja.








Comments
Post a Comment