dari balik punggung?

aku melihatnya di depan pintu menuju taman Pancasila
entah mengapa kaki ini diperintah oleh hati tuk mengikuti jejak pijakan sepatu hitamnya, terdengar seperti lonceng gunung yang berirama dari tongkat yang menjadi matanya untuk melihat arah jalan pulang. entah ia sadar atau tidak dengan kehadiranku karna ini kali pertama aku mengikuti seseorang yang tak kukenal, yang ku tahu hanya dadaku yang berdegup perlahan seolah berkompromi dengan mulutku yang tak mengucap apa pun. ku ikuti langkahnya jalan lurus lalu berbelok. apa ia benar-benar menggunakan intuisi saat ia berjalan atau memang Allah telah memberikan ia apa yang tak kumiliki. yang kutahu hanya punggungnya yang lurus dan postur tubuh yang rapi, tapi ditangan kirinya aku melihat jam tangan bagaimana ia bisa melihat jam? sempat ingin menyapanya lalu menanyakan banyak sekali hal tapi ternyata doronganku untuk diam dan mengikuti langkahnya lebih besar. aku juga mulai bertanya-tanya siapa namanya. yang kutahu ia adalah seniorku di kampus dan kami berpisah dipertigaan taman kuliner :)

Comments

Populer Post

Sinopsis novel Akatsuki

Proses Osmosis pada Kentang

Bunga dan Kumbang