15 bukan 16 matahari

gerimis mengantar pencarianku pagi ini
atas sebuah nama yang ingin kucari
namun belum mampu bertemu
matahari belum muncul saat kutapakkan kaki di kehijauan rumput teki
perlahan namun penuh rasa bimbang ku coba masuki lorong-lorong dingin penuh kanvas ilmu
namun diujung hanya kutemui dua sosok tak bernama
aku coba bertanya pada besi-besi di jendela
apa mereka melihatnya?
tapi besi-besi itu seolah mengacuhkanku tak mau menjawabku
tak ada jawaban......
yang kupegang saat ini hanya dua kata "Minggu depan"
hanya kata itu yang kuterima untuk terus berjalan mencari celah cahaya di lorong putih ini
vulat sudah tekat untuk tak melihat pagar tua rumah biru
aku kan coba bertahan tuk mengejar matahari
agar dapat kugoreskan tinta ini pada sebuah kertas tanya matahari
ijinkan aku menjawab dengan pena
hhhhh...
16 17 # 15 16
satu angka membawa petaka
meminta tumbal hati manusia
membuang angkuh tuk tetap mununjukkan muka
ku kejar matahari

Comments

Populer Post

Sinopsis novel Akatsuki

Proses Osmosis pada Kentang

Bunga dan Kumbang