Komet- Tere Liye
Keinginaa untuk membuat tulisan tentang novel ini tuh udah lama, bahkan paragraf awal udah dimulai sejak awal Desember tahun lalu, tya baru kali ini bisa terupload di blog ini. Dan ini persembahan untuk kalian yang penasaran dengan novel Bang Tare yang berjudul 'Komet'
Kalau kata ustadz Faudhil Adzim saat kita berbicara mengenai buku atau bincang buku biasanya ada dua hal yang dilakukan yakni memceritakan secara singkat mengenai isi buku atau memilih momen atau bagian dari buku itu yang menarik kemudian di bahas.
Utuk tulisan kali ini aku akan menggabungkan kedua hal itu jadi akan menceritakan secara singkat dan menggabungkan dengan opiniku tentang cerita ini. Baiklah selamat menyimak saudara-saudara.
Kalau kata ustadz Faudhil Adzim saat kita berbicara mengenai buku atau bincang buku biasanya ada dua hal yang dilakukan yakni memceritakan secara singkat mengenai isi buku atau memilih momen atau bagian dari buku itu yang menarik kemudian di bahas.
Utuk tulisan kali ini aku akan menggabungkan kedua hal itu jadi akan menceritakan secara singkat dan menggabungkan dengan opiniku tentang cerita ini. Baiklah selamat menyimak saudara-saudara.
Novel ini adalah sequel lanjutan petualangan tiga sahabat
yakni Raib, Seli, dan Ali mengunjungi dunia paralel,. Sebelum ini sudah ada
Bumi, Bulan, Matahari, Bintng, dan Ceros & Batozar. Petualangan yang
dilakukan ketiga sahabat ini bukan petualangan biasa karena memang ketignya
bukan manusia biasa. Raib adalah puteri dari klan Bulan, Seli berasal dari klan
matahari dan Ali berasal dari klan Bumi, mereka bertiga adalah remaja SMA yang
hidup di bumi, untuk lebih jelasnya silahkan membaca novel sebelumnya.
Pada perjalanan kali ini mereka mengikuti bisikan yang
mengatakan bahwa si Tanpa Mahkota mencari ‘komet’, dan dengan kecerdasan
seorang Ali akhirnya diketahui bahwa komet adalah dunia paralel yang lain,
dikatakan bahwa Si Tanpa Mahkota menginginkan senjata sakti yang berada di
sebuah pulau dengan tumbuhan aneh tumbuh.
Nah dari mana Ali tahu tentang komet?
Tentu saja dari apa yang dia baca, jadi kalau mau tahu
banyak hal jadilah seperti Ali yang rajin membaca hehehe :D
Nih sebuah sajak yang menjadi petunjuk tentang komet
Hei, Jangan!
Jngan bertanya padaku
Aku juga tidak tahu
Ayahku tidak tahu
Leluhurku juga tidak tahu
Hanya terbetik sebuah kabar
Di sebuah pulau di klan Matahari
Di tengah lautan biru
Sebuah pohon aneh telah tumbuh
Tunggulah di sana saat ranum buahnya
Maka akan datang sesuatu
Pintu menuju tempat itu akan terbuka
Menuju dunia yang terus bergerak dan
bergerak
Tempat berada pusaka paripurna
Hei, jangan !
Jangan bertanya padaku
Jadilah dari
sjak itu Ali meneliti peta klan matahari mencari pulau dengan buah yang aneh
dan tak ada satupun pulau yang seperti itu. Untuk itu langkah pertama yang
terpikir adalah menuju klan matahari terlebih dahulu. Dan di klan matahari
aliansi tiga klan (bulan, matahari, dan Bintang) sudh menunggu mereka arena bebasnya
Si Tanpa Mahkota memang prioritas untuk segera di selesaikan sebab itu adalah permasalahan
yang harus di prioritaskan.
Saat mereka
sampai di klan matahari tepatnya di stadion, ternyata bertepatan dengan
festival bunga matahari seperti yang dulu pernah diikuti Raib, Seli, dan Ali
(Selengkapnya baca di novel Bulan). Festival yang memang dilaksanakan di klan
matahari untuk mencari buna matahari yang pertama kali mekar, dan bunga ini
memiliki kemampuan dapat mengabulkan permintaan. Hasil analisis aliansi tiga
klan mereka beranggapan bahwa Si Tanpa Mahkota akan menggunakan bunga ini untuk
menuju komet.
Dan seperti
prediksi memang benar bahwa Si Tanpa Mahkota berniat menggunakan kekuatan bunga
matahari untuk menuju komet, sayangnya tak semua apa prediksikan tepat. Karena
ternyata bunga matahari muncul di stadion dimana pasukan ketiga klan berada
jauh di tempat yang diprediksi alhasil pertahanan yang dilakukan tidak bisa
maksimal sehingga si Tanpa Mahkota berhasil memetik bunga matahari dan membuka
portal ke komet. Dan seorang Ali spontan ikut masuk ke dalam portal dan seperti
biasa Raib dan Seli tentu saja mengikutinya karena mereka akan berpetualan
bertiga tanpa meninggalkan siapapun.
Saat mereka
bertiga keluar dari portal ternyata mereka tidak menemukan Si Tanpa Mahkota
melainkan gelap dan sata mata mereka dapat melihat dengan jelas ternyata mereka
berda di pantai dan kalau melihat keadaan lautan sepertinya badai dan juga
hujan besar. Dan kabar selanjutnya adalah semua alat temuan Ali tidak dapat
berfungsi, oh iya bahkan buku kehidupan milik Raib juga tidak berfungsi dan
kesimpuln Ali adalah bahwa disini semua peralahan elektronik tidak berguna dan
mereka hanya bisa bergantung ppada diri mereka sendiri jadi serasa kembali ke
masa lalu tanpa alat bantu yang canggih.
Saat berada
dalam situasi itu Ali merasa lapar dan disana mereka melihat ada tiga buah
perahu dan saat di cek didalamnya ada buah-buahan, Ali berniat memakannya tapi
dicegah oleh Raib karena itu perbuatan mencuri dan itu tmenyalahi prinsip itu
perbuatan buruk dan seharusnya mereka tidak melakukan hal itu. Dan pada
akhirnya mereka mengembalikan bekal itu ke tempat semula.
Dan luluslah
mereka pada ujian kali ini, karena ternyata yang berfungsi di dunia ini bukan
kecanggihan, bukan kekuatan dentuman yang bisa digunakan melainkan kebaikan dan mereka telah melakukannya.
Dan kebaikan adalah petunjuk terpentingnya.
Tempat
dimana mereka berada ternyata adalah komet yang terdiri dari pulau-pulau mulai
dari Pulau Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Dan
masing-masingnya memiliki persoalan masing-masing, ujian masing-masing untuk
bisa menemukan pulau yang mereka inginkan dan yang perlu diingat sekali lagi
kekuatan yang bis mereka gunakan dan amat ampuuh adalah kebaikan.
Pulau Hari Senin
Pulau milik
para nelayan, dengan ujian kejujuran dan melawan godaan untuk mencuri.di pulau
ini mereka bertemu dengan Paman Kay
Pulau Hari Selasa
Dalam
perjalanan menuju pulau ini mereka menyelamatkan max seorang pelaut handal dari
perompak. Di pulau ini mereka bertemu dengan Kakek Kay yups benar sekali
penampakannya sngat mirip dengan paman Kay. Petualangan mereka kali ini adalah
membantu Cindanita mencari bonekanya, cindanita ini adalah anak kecil yang
kehilangan bonekanya dan tak ada yang memabntunya, kemudian Raib berinisiatif
membantu mencarinya dan bertemulah mereka dengan Bintang Laut Raksasa.
Pulau Hari Rabu
Pulau para
petani dan disini peran Seli amat sangat besar dimana ia sangat meghormati
orang tua. Disini mereka tinggal di rumah Petani Kay yups kembaran lain dari
Kakek Kay, dan ia snagat erewet amat sangat pokoknya dan Seli dengan sabar dan
penuh perhatian mendengarkan Petani Kay berbicara higga Petani Kay berhenti
karena ketiduran. Dan disini mereka menghadpi kawanan burung yang menyerang
panen warga. Saat bertanya mengenai pulau dengan tanaman aneh, petani Kay
mengatakan ia tidak tahu dan menganjurkan mereka menuju pulau hari Jum’at yang
merupakan centra dari komet .
Pulau Hari Kamis
Bukan
menjadi salah satu pulau dalam daftar yang akan mereka kunjungi pasalnya pulau
ini adalah markas para perompak, dan tentu mereka bukan dengan senang hati
menuju pulau ini melainkan dengan ditangkap dan dibawa kesana. Raib memilih
untuk membantu menyembuhkan para perompak yang sakit bahkan juga bos perompak
yang juga bernama Kay, meski mereka jahat tapi mereka kesakitan.
Pulau Hari Jum’at
Merupakan
pusat komet karena disinilah dibangun kerajaannya dan rajanya juga bernama Kay,
ternyata di klan komet untuk menjaga keseimbangan memang ada hitam putih namun
dunia bukan perkara hitam putih, tidak bisa mengatakan perompak pasti jahat
lalu yang berada dalam kerajaan yang putih karena semua adalah siklus untuk
keseimbangan mereka berganti saling menyerang antara perompak dan raja 200
tahun sekali untuk bertanding yang menang kan jadi raja, jadi raja sesebelumnya
adalah perompak dan perompak adalah mantan raja. Pada akhirnya perompak Kay yang menjadi raja pada siklus ini, dan Raja sebelumnya terusir menjadi perompak Kay. Setelah urusan tahta ini, Raja baru memberikan mereka perbekalan bahkan kapal tercepat Pulau Jum'at dan arahan untuk menuju pulau Sabtu guna bertemu dnegan Pelaut Kay yang memiliki julukan 'Pemilik Kunci Lautan'.
Pulau Hari Sabtu
Dalam perjalanan menuju pulau hari sabtu mereka melihat hal-hal menakjubkan bahkan mereka bisa melihat kuda nil terbang yang sangat menggemaskan dengan sayap kecilnya. Tapi ketenangan mereka hanyalah sebentar sebba mereka dipertemukan dengan Gurita Raksana yang menghancurkan kapal serta perbekalan mereka dan perjalanan menuju pula hari sabtu harus ditempuh dengan tekad hingga batas kekuatan mereka juga kesadaran..
Terapung di lautan berenang entah sudha berapa jauh kehausan serta kelaparan jangan lupakan juga lelah yang tak bisa lagi terdefinisikan hingga mata pun enggan ikut berjuang dan memilih terpejam.
Saat kesadaran mereka kembali yang mereka temui adalah Kay yang lain ternyata pelaut Kay adalah Paman Kay dan disana juga ada Bibi Nay. Pada akhirnya apa yang mereka lewati adalah ujian dan sekarang tibalah mereka pada ujian terakhir mengenai 'melepaskan'.
Pada akhirnya semua kembali lagi pada alasan mengapa Raib, Ali, dan Seli melakukan perjalanan. DAn apa hasrat terbesar dalam diri mereka. Dan ternyata, ketulusan dan kepolosan mereka membuahkan hasil namun hasil itu juga malah mempermudah musuh mereka yang menanti apa yang mereka hasilkan kemudian merebutnya.
Cerita ini belum usai karena pada akhirnya mereka menemukan pulau dengan ohon aneh itu tapi si Tanpa Mahkota juga ikut ke dalamnya.
Buat kamu yang membaca tulisan ini, lebih baik kamu langsung membaca novel aslinya sebab sebuah tulisan akan terasa jiwanya jika kamu membaca tulisan asli sang penulis. karena tulisna ini hanya sekedar ulasan subjektif diri ini saja. Banyak pelajaran tentang kemurnian hati perjuangan tekad serta persahabatan juga bagaimana kamu bisa berpositif thinking kepada orang lain dan berbuat baik tanpa tapi.
Comments
Post a Comment