Qur'an Camp #4 SMP IT Salman Al Farisi

Hai. Kemarin aku sudah menulis tentang agenda di TPA teman GArda FIP yakni Amar sholih.
Kali ini aku ingin berbagi cerita tentang agenda yang aku ikuti setelahnya.
Pagi itu tanggal 25 Desember 2018 setelah bercakap-cakap dengan ibunya Amar dan Arsya aku bersiap menuju SMP IT Salman Al Farisi.
Jadi beberapa hari sebelumnya Pandega (Member GARDA 13 UNY) nyebar bc an tuh tentang dibutuhkannya pemandu untuk Qur'an Campp.
Jadi aku beberapa bulan sejak bulan Oktober disibukkan dengan urusan dunia yang berefke keringnya diri karna ruh minim banget untuk diberi gizi. Ya udah aku menghubungi Pandega. Dan begitulah cerita aku bisa bergabung di agenda Qur'an Camp.
Qur'an Camp ini pesertanya adalah anak-anak SD kelas besar, tujuannya adalah anak senang menghafal udah begitu saja. Tujuan yang satu bukan berarti sesimpel itu karena membuat agenda yang menarik menurutku butuh duduk berfikir, dan aku seneng banget bisa bergabung di agenda ini. Jadi punya referensi kalau mau bikin agenda camp untuk anak-anak disamping tentu dapat gizi tambahan untuk ruh karna bertemu orang-orang sholih.
Tugasku diacara itu sebagai pemandu peserta mirip ibu asrama, nerima setoran menemani anak-anak, kalau mereka ada apa-apa kangen atau apa lah itu adalah tanggung jawab pemandu.
SAtu kelompok di dalam kelompokku ada 8 orang: Mbak Izzati, Mbak Raisa, Mbak Vio, Mbak Tiara, Mbak Mahya, Mbak Alifah, Mbak Keisya, dan Mbak Tsabita. Bersama kami mengabbiskan waktu selama 3 hari mulai tanggal 25 Desember sampai 27 Desember.
Agendanya kemarin secara garis besar sih ada setoran, menggambar, panahan, outbond, berkuda. Penerapan disiplin waktu juga menggunakan waktu shalat jadi shaat awal waktu, dan have fun with Qur'an.
Dari Qur'an Camp kemarin benar-benar banyak banget pelajaran dan impian yang bermunculan.Mayoritas peserta Qur'an Camp adalah anak-anak yang bersekolah di IT, ada juga yang dari MI. Kemarin sih target capaiannya adalah menghafal QS. Al Waqi'ah, bagi yang sudah hafal dan disetorkan bisa memilih Surah lain yang ingin dihafal.
meski bentuknya jumpalitas pas menghafal tapi pas setoran rapi kok
Kalau dibilang ada rasa minder tentu saja ada lah ya, bayangin aja mereka yang umurnya jauh banget dari aku bisa setengah kali ya sudah deket mencoba dekat dengan Al Qur'an lah aku apa kabar ya. Disitulah kata miris bisa digunakan.

Hari pertama, setelah perkenalan dan menuju tempat menginap yang dilakukan adalah beberes barang, kemudian melingkar dan dilanjutkan dengan Qur'an time. Dari sini awal data hafalan apakah anak emmiliki hafalan QS Al Waqi'ah atau tidak. Kalau yang dikelompokku ada yang sudah menghafal tapi belum tuntas, tapi yang lebih banyak harus mulai dengan ziyadah.
setelah qur'an time, selanjutnya anak-anak ke Aula untuk menyaksikan sulap sampai waktu dzuhur, kemudian Qur'an time lagi sampai jam setengah tiga. setelah itu agenda shalat bebersih badan, setelah jam tahfidz yang kedua ini aku ijin pulang ke kos soalnya belum membawa perlengkapan jadi pulang dulu.
Kira-kira menjelang maghrib aku kembali dan ternyata anak-anak sudah dilanda rindu hehehhe lebih tepatnya karena memang pemandunya gak ada jadi gimana gitu kan liat kelompok lain ditemani pemandu. Setelah isya' lanjut lagi Qur'an time sampai jam 9 dilanjutkan persiapan tidur. Cuci tangan, cuci kaki, sikat gigi, wudhu, dan tidur. disini perbedaan dengan agenda TPA senja pada waktu pengondisian tidur. Mungkin karena capek anak-anak ini segera tertidur pulas.

Hari Kedua
anak-anak dibangunkan pukul 3 dini hari untuk besiap shalat tahajud dan shalat subuh. Tidak mengeluarkan banyak tenaga seperti yang aku bayangkan akrena sepertinya anak-anak ini sudah menyadari kenapa mereka mau bangun untuk shalat. ba'da subuh lanjut Qur'an time ke 4 sampai pukul 06.00. saat ini anak-anak sudah lebih dekat dan aku juga sudah lebih hafal nama mereka masing-masing, keren sih anak-anak ini menurutku mereka mau diurus waktunya, di waktu sarapan anak-anak sudah membagi tugas bahkan bersedia saling membantu untuk meringankan pekerjaan saudaranya, jadi kalau ditanya siapa yang mau ambil makan mereka bersedia menjadi volunter (nilai plus).
Dan sepertinya mereka memang sudah terbiasa mengorganisir barang mereka, terlihat selepas mandi penataan barang mereka lakukan masing-masing anak dengan rapi.
Setelah mandi sekitar jam 08.00 dilanjutkan Qur'an time yang ke lima dan terakhir sebab nanti malam sudah ujian tahfidz.
Dalam menghafal ada yang semangat ada yang butuh semangat, hal yang wajar lah ya, disini belajar aku sih banyak belajar untuk mencoba tersenyum dalam segala kondisi, jadi menerapkan ilmu di perkuliahan kalau nemu yang ngambek atau rindu mama. Anak-anak memiliki hati yang amat lembut dan mereka kerasa banget kalau kita setengah-setengah jadi tipsnya adalah totalitas luruskan niat dan happy selalu bagi kamu yang mendampingi anak-anak. Udah happy aja apapun yang terjadi anggap itu proses pendewasaan diri. mereka dihadirkan Allah untuk membuat diri menjadi lebih dewasa dan banyak belajar.
Beda anak beda karakter, cara menanggapi pun berbeda. Acara tangis rindu itu hanya ada semalem saja, dan di pagi hari sudah happy karena anak-anak sudha sibuk dan tidak ada waktu untuk merenungi merasa sepi hehhehe.

Setelah dhuha, anak-anak kembali ke Aula untuk Faber Castle. Awalnya sih aku bertanya-tanya bahkan ada bunda yang tanya apa perlu membawa pewarna atau tidak karena ya kami pikir kegiatannya tidak akan jauh-jauh dari mewarnai atau menggambar mungkin. Syalalal ternyata benar, jadi agenda ini tuh kerja sama dengan faber castle, anak-anak dibagi kotak pensil polos dan perkelompok diberi spidol, mereka dibebaskan untuk mendesain kotk pensil masing-masing. Ada sebuah kejadian disini tentang maaf dan peka dari situ aku baru menyadari mereka masih anak-anak. Jadi begini ceritanya, yang namanya bisa menghias sesuatu sesuka hati itu kan membuat semua anak excited kan ya orang ustadzahnya aja juga ikur bergembira hehhehe. Mbak Vio lagi serius nih eh tak sengaja kesenggol temannya jadi tercoretlah. Trus mbak Vio mendekatiku perlahan,"Ust, bisakah kotaknya minta ganti?". "Kenapa ganti mbak."sambil bermuka sedih mbak Vio bilang kecoret dan gak bisa dihapus. Waduh  gimana ini bapak faber castlenya tadi setelah memberi contoh keluar, jadi kan gak mungkin main ambil kotak baru kan ya. "Mbak bentar ya, ini bapaknya gak ada kan ustadzah gak tahu boleh ambil lagi atau tidak."wajah mendung mbak Vio mulai menampakkan gerimis ketika aku bilang coba lihat coretannya, hmmm gak papa diterusin aja ya dulu gambarnya sambil ustadzah nyari bapaknya.

Mbak Vio gak mau karena sudha rusak karyanya, untung aja bapak faber castlenya baik dan diperbolehkan untuk kita ambil baru.
Bukan fokus pada kenapa bisa kecoret ataupun siapa yang menyenggol, tapi pada solusi apa yang bisa dilakukan sambil mendamaikan yang mencoret dan yang kecoret. anak-anak secara reflek meminta maaf itu yang aku acungi jempo dan mbak Vio pun memaafkan tak larut dalam menyalahkan.
Setelah selesai mendesain masing-masing kotak pensilkemudian dikumpulkan dipilihlah yang menurut bapak faber castle bagus karyanya daaann dikelompokku ternyata gambar Mbak Bita terpilih yeay alhamdulillah barakallah.

Agenda hari ini berlnjut panahan setelah shalat dzuhur dan ternyata tim panahannya dari UKM Panahan UNY sampai menjelang ashar. dilanjutkan dengan rutinitas bebersih dan shalat. dan kemudian ujian tahfidz. Anak-anak menyetorkan hasil hafalan dari hari pertama kemudian di catat oleh ustadzah dan diserahkan kepada koordinator.

Lagi-lagi tidak sulit untuk membuat anak-anak bersegera tidur, so im very happy with this agenda.
Hari ini kelompokku digabung dnegan kelompok ustadzah Ida karena beliau ada urusan di jogja, seneng sih saat anak-anak tidak protes dan bersegera melebur. saat diberitahu setiap muslim itu saudara mereka happy trus main bareng. jadi kami pindah ke kelas bersama dengan kelompok ustadzah Ida.
Sekitar pukul satu dini hari aku kaget ada yang membangunkan dan mukanya udah  penuh darah, jadi ada salah satu anak yang mimisan dan darah udah menetes. langsung dibawa ke kamar mandi dan alhamdulillahnya dia bilang ini biasa seperti ini kalau kelelahan dan dibawa istirahat saja. setelah aku menghubungi koordinator tenyata juga tak apa itu biasa kami lanjut istirahat karena besok kegiatannya full fisik yakni bermain.


Hari ketiga
Dimulai dnegan kegiatan biasa, bedanya adalah tidak mandi tapi langsung berbaris di aula kemudian dipimpin oleh tim outbond GMTC. kami pemandu juga ikut mendampingi anak-anak.
Outondnya tuh ada beberapa kegiatan
1. Naik ke atas pohon dan berjalan di tali
2. Paralon dan air jadi
3. Membawa bola diatas kayu, ini butuh keseimbangan dan teamwork
4. Berjalan menuju lapangan
5. Berkuda
6. Membawa air dalam gelas dengan tali
Setelah outbond anak-anak bersiap mandi dan mendapat snack berat, bebersih, packing kemudian ikut penutupan deh.

Selesai deh acaranya. Cukup sekian

Dibawah ini rundown acara


Comments

Populer Post

Sinopsis novel Akatsuki

Proses Osmosis pada Kentang

Bunga dan Kumbang