Coralempet
Hai, semalemudah nyampek rumah sih sebenarnya tapi terlalu pelor buat nulis. aku ingin cerita kegiatan kami bersama unisef kemarin di Bondowoso sebagai bagian dari menuju merdeka belajar dengan salah satunya adalah sekolah inklusi.
Banyak pihak yang terlibat untuk bisa menjadikan merdeka belajar berhasil terterapkan. Pendampingan pada sekolah di mulai dengan skrinning, identifikasi anak berkebutuhan khusus, assessment, pembuatan program pembelajaran individual adalah sedikit bagian dari pendampingan yang diberikan.
Di sekolah yang kemarin kami kunjungi ada 2 siswa berkebutuhan khusus yang sudah mendapat layanan pendidikan d sekolah negeri, salah satu anak dulu ditolak sebab sekolah masih belum memiliki sk inklusi alhasil anak tidak sekolah hingga usia 11 tahun, Alhamdulillah dari pedampingan beberapa waktu belakang anak sudah bisa diterima di kelas 1 sd dan bisa bermain bersama teman-temannya, banyak ang support karna akhirnya sudah lebih memahami tentang anak berkebutuhan khusus.
Program pendampingan ini akan segera berakhir di tanggal 21 Maret besok ditutup dengan diadakannya panggung inklusi. Kalau kamu orang jatim ingin bergabung khususnya orang Bondowoso boleh datang ke Sd Wonosari 2. Membangun pendidikan bukan hanya tugas guru tapi semua lapisan masyarakat sebab anak bagian dari kia semua yang akan meneruskan estafet kepemimpinan dan juga pilar bangsa ini ada pada mereka.
Mau cerita sedikit ya
Jadi kemarin hari Jum'at itu sampe kan malem kita stay di penginapan. Dan masyaAllah sekali perjalanan kami kemarin diisi dengan diskusi ilmu jadi aku merasa bersyukur sekali bisa diberi kesempatan ngintilin orang-orang keren itu. Yang paling banyak kita bahas sih tentang inklusi dan corona.
Corona ini tuh udah gawat darurat banget, dan Indonesia entah kenapa belum melakukan lockdown padahal negara-negara lain udah ngelakukan ini.
Kasusna cepet banget nambahnya. Jadi kemarin ada yang berbagi tentang kebiasaan di Indonesia yang sering mengabaikan SOP sederhana (padahal meski sederhana ini penting buat melindungi diri dari penyakit) contoh nih perawat kan harusnya pake sarung tanagn, masker dll tapi sudah menjadi budaya untuk tidak boros (gak boleh sering-sering oake karna bakal cepet habis katanya), bayangin kalo perawat gak well prepare buat ngelindungin diri kan kasian.
Pada akhirnya kita berkesimpulan udah better jaga diri dan jaga orang lain dengan tidak perlu bersalaman dan rajin cuci tanan menggunakan sabun kemudian juga jaga jarak interaksi, hindari ruang publik yang berkumpul, intinya jaga kebersihan dan interaksi.
Eh balik ke topik yuk
Kemarin pagi jam 7 kita berangkat, dan saat udah sampe sekolahnya..
Hatiku berbunga banget soalnya disambut dengan pemandangan bapak tni potong rumput, wali murid bersih-bersih, bapak polisi angkat-angkat, guru-guru, pemuda dari kelas inspirasi intinya semua orang gotong royong buat membersihakan, membangun sekolah. Kami pun terbagi menjadi beberapa tim. Aku masuk pada bagian mempersiapkan penampilan anak-anak untuk padus menyanyikan lagu keluarga cemara.
Selain persiapan penampilan, yang digarap lainnya adalah kelas inklusi dan perpustakaan.
Undah selesai deh ceritanya
Banyak pihak yang terlibat untuk bisa menjadikan merdeka belajar berhasil terterapkan. Pendampingan pada sekolah di mulai dengan skrinning, identifikasi anak berkebutuhan khusus, assessment, pembuatan program pembelajaran individual adalah sedikit bagian dari pendampingan yang diberikan.
Di sekolah yang kemarin kami kunjungi ada 2 siswa berkebutuhan khusus yang sudah mendapat layanan pendidikan d sekolah negeri, salah satu anak dulu ditolak sebab sekolah masih belum memiliki sk inklusi alhasil anak tidak sekolah hingga usia 11 tahun, Alhamdulillah dari pedampingan beberapa waktu belakang anak sudah bisa diterima di kelas 1 sd dan bisa bermain bersama teman-temannya, banyak ang support karna akhirnya sudah lebih memahami tentang anak berkebutuhan khusus.
Program pendampingan ini akan segera berakhir di tanggal 21 Maret besok ditutup dengan diadakannya panggung inklusi. Kalau kamu orang jatim ingin bergabung khususnya orang Bondowoso boleh datang ke Sd Wonosari 2. Membangun pendidikan bukan hanya tugas guru tapi semua lapisan masyarakat sebab anak bagian dari kia semua yang akan meneruskan estafet kepemimpinan dan juga pilar bangsa ini ada pada mereka.
Mau cerita sedikit ya
Jadi kemarin hari Jum'at itu sampe kan malem kita stay di penginapan. Dan masyaAllah sekali perjalanan kami kemarin diisi dengan diskusi ilmu jadi aku merasa bersyukur sekali bisa diberi kesempatan ngintilin orang-orang keren itu. Yang paling banyak kita bahas sih tentang inklusi dan corona.
Corona ini tuh udah gawat darurat banget, dan Indonesia entah kenapa belum melakukan lockdown padahal negara-negara lain udah ngelakukan ini.
Kasusna cepet banget nambahnya. Jadi kemarin ada yang berbagi tentang kebiasaan di Indonesia yang sering mengabaikan SOP sederhana (padahal meski sederhana ini penting buat melindungi diri dari penyakit) contoh nih perawat kan harusnya pake sarung tanagn, masker dll tapi sudah menjadi budaya untuk tidak boros (gak boleh sering-sering oake karna bakal cepet habis katanya), bayangin kalo perawat gak well prepare buat ngelindungin diri kan kasian.
Pada akhirnya kita berkesimpulan udah better jaga diri dan jaga orang lain dengan tidak perlu bersalaman dan rajin cuci tanan menggunakan sabun kemudian juga jaga jarak interaksi, hindari ruang publik yang berkumpul, intinya jaga kebersihan dan interaksi.
Eh balik ke topik yuk
Kemarin pagi jam 7 kita berangkat, dan saat udah sampe sekolahnya..
Hatiku berbunga banget soalnya disambut dengan pemandangan bapak tni potong rumput, wali murid bersih-bersih, bapak polisi angkat-angkat, guru-guru, pemuda dari kelas inspirasi intinya semua orang gotong royong buat membersihakan, membangun sekolah. Kami pun terbagi menjadi beberapa tim. Aku masuk pada bagian mempersiapkan penampilan anak-anak untuk padus menyanyikan lagu keluarga cemara.
Selain persiapan penampilan, yang digarap lainnya adalah kelas inklusi dan perpustakaan.
Undah selesai deh ceritanya
Comments
Post a Comment